Krakatau memang selalu eksotis. Khabar terakhir mengenai gunung berapi memang lagi kurang enak, menyusul musibah meletusnya Gunung Sinabung di Sumut dan Kelud di Jawa timur, bahkan krakatau pun dikhabarkan sedang batuk batuk. Akan tetapi hal itu tidak menyurutkan niat kami untuk mengunjungi Krakatau. ditambah lagi kunjungan kali ini akan mencoba diving di Krakatau.
Seperti biasanya perjalanan dimulai dari Dermaga Canti, dermaga kecil di selatan Kota kalianda Lampung Selatan yang menyediakan transportasi laut ke Pulau Sebesi dan Carter ke Krakatau. Sebelumnya kami mampir di Kalianda untuk membawa peralatan Diving dari Club Diving ”Krakatau Diving Club” di Kalianda.
Thank to The God, kali ini 7 Set alat diving lengkap ditambah juga set snorkeling dapat kita bawa sekaligus di Kapal Motor ”Timbul Cahaya” punya pak Mansur dengan Nakhoda Bang Iyenk. Perjalanan satu setengah jam ke Pulau Sebesi tidak terasa sudah sampai.
Makan siang kami pesan dengan pak Hayun dengan menu Sayur asam, Ikan goreng, sambal terasi dan tidak ketinggalan kerupuk. setelah istirahat sebentar, langsung menuju spot diving & snorkeling di depan dusun Sianas Pulau Sebesi dan Pulau umang-umang.
Spot umang-umang cukup bagus, akan tetapi walaupun arus dan angin timur yang kuat di sore hari tapi explore bawah air kali ini cukup menakjubkan. Ssetelah hari mulai gelap kami beranjak dari laut dan kembali ke penginapan, makan malam dan mengobrol sambil menikmati kopi. Tidak terasa, malam semakin larut dan hujan mulai turun, waktunya istirahat.
Bangun pagi, terasa sejuk dan senyap, ternyata semalam turun hujan dan laut terlihat tenang dan flat. bergegas kami packing dan membawa semua peralatan termasuk paket makan pagi dan siang ke kapal dan berangkat ke Krakatau. Satu setengah jam kemudian sudah sampai di Krakatau.
Jangan lupa melapor kepada petugas piket BKSDA Lampung. kemudian menuju Spot Lagoon Cabe yang sudah kesohor underwaternya. Belum juga jam 8 pagi rombongan sudah byur ke spot disambut beragam ikan yang berkerumun untuk berebut remahan roti atau sisa nasi. Tujuh penyelam meluncur menyusuri terumbu dan hidupan bawah laut di lagoon cabe Pulau Rakata.
Matahari sudah semakin tinggi, namun mendung tipis melindungi perjalanan kami kembali ke Anak Krakatau untuk mendaki sampai ke punggung gunung. walaupun sudah tengah hari tapi panas tidak terasa, pasir hitam tampak padat karena hujan semalam.
Hentakan langkah kaki juga tidak menerbangkan debu pasir anak krakatau seperti biasanya. sampai di punggung terlihat puncak anak krakatau dengan kepulan asap tipis dan serpihan batu batu di sisi selatan kawah. Disisi lain tampak pulau Sertung, Pulau Panjang dan Rakata yang berdiri tegak seakan mengawasi Anak Krakatau yang sedang tumbuh. Sungguh pemandangan yang luar biasa.
Jam 3 sore perjalanan kembali pulang ke Dermaga Canti dan Bandar Lampung. setelah sampai selanjutnya makan hangat hangat di Nasi uduk Toha dengan penampilan ruang yang baru.
Perjalanan kali ini sungguh eksotis dan menakjubkan, tidak salah bila tag line pariwisata Lampung adalah exotic & marvelous adventure. Terima kasih kepada seluruh crew, De Green, Budpar Lampung, DKP Lampung Selatan, Krakatau Diving Club. Semoga next adventure tidak kalah seru dengan yang lainnya.