Sejak terbentuk sebagai provinsi pada tanggal 18 Maret 1964, secara administratif kini wilayah Lampung terdiri dari 13 kabupaten, 2 kota, 162 kecamatan, 2.072 desa/kelurahan yang meliputi
area daratan (termasuk pulau-pulau) seluas 35.288,35 km2 dan perairan seluas 16.702,65 km2 dengan pertumbuhan penduduk sekitar 9,8 juta jiwa. Ibukota Bandar Lampung merupakan
gabungan dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung. Penduduk Lampung terdiri dari suku Lampung dan para pendatang dari suku Jawa, Bali, Batak, Minangkabau dan lainnya.
Sebagian besar para pendatang merupakan keturunan dari para transmigran yang datang dari luar Lampung untuk mencari lahan dan hidup baru. Sumber ekonomi masyarakat Lampung
cukup beragam. Masyarakat pesisir kebanyakan nelayan dan bercocok tanam, sedangkan masyarakat di bagian tengah lebih banyak berkebun sawit, kakao, karet, tebu, kelapa, jagung,
kopi, lada, ubi kayu, damar dan lainnya. Sebagai salah satu pintu masuk Pulau Sumatera, Lampung memiliki pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni.
Adapula pelabuhan nelayan seperti Pelabuhan Bom Kalianda Lampung Selatan, Lempasing (Pusat Pelelangan Ikan di Bandar Lampung), Tarahan dan Ketapang di Teluk Lampung.
Pelabuhan nelayan di Teluk Semaka adalah Kota Agung (Kabupaten Tanggamus), di Pesisir Barat terdapat Pelabuhan Nelayan Labuhan Jukung dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai, dan Muara Piluk.
Lapangan terbang utama di provinsi adalah “Radin Inten II”, yang terletak 28 kilometer dari Ibukota provinsi melalui jalan negara menuju Kotabumi, Bandara Perintis ”M. Taufik Kiemas” Pekon Serai Krui di Kabupaten Pesisir Barat. Lapangan terbang AURI ”Astra Ksetra” di Menggala dan Pangkalan Udara Gatot Subroto di Way Kanan.